Kota Yogyakarta (12/2) – Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan kunjungan ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII DIY. Bertempat di kompleks Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Baitussalam yang berada di Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk menjalin silaturrahim antara LDII dan Kementerian Agama (Kemenag) di wilayah DIY, Jumat (10/2/2023).
Ketua DPW LDII DIY Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. menerima kunjungan Kemenag DIY didampingi jajaran pengurus harian DPW LDII, serta dihadiri oleh Pimpinan Pondok H. Ahmad Riyadi, S.Si., M.Si. Sementara dari Kementerian Agama diwakili oleh Hj. Any Nurul Aini, S.H., H. Aris Munandar, S.H., Siti Aminah, S.H.I, Zeni Nuramalia, S.E. dari Seksi Bina Paham Keagamaan dan Kepustakaan Islam Bidang urusan Agama Islam dan KH. Fatchurrohim sebagai Kepala Seksi Pesantren Kementerian Agama DIY.
Audiensi dan silaturrahim dari Kemenag DIY kali ini dalam rangka mengumpulkan sejumlah data dari ormas–ormas Islam kaitannya dengan pengisian Form Instrumen Pelaksanaan Pendataan Aliran, Gerakan dan Paham Keagamaan Islam. Kementerian Agama sebelumnya juga sudah melakukan silaturrahim dan audiensi ke ormas–ormas Islam yang lain.
Perbincangan diawali oleh KH. Fatchurrohim. ”LDII itu tidak dilarang oleh pemerintah karena LDII tidak menyalahi aturan pemerintah. Manusia diciptakan dengan berbagai perbedaan tujuannya untuk saling kenal atau taaruf, jadi buat apa saling mengejek, apalagi dengan sesama umat Islam,” tandasnya.
KH. Fatchurrohman juga menyampaikan bahwa negara bisa kuat berkat adanya persatuan. ”Kuatnya negara itu apabila terbina dengan baik ukhuwahnya,” tambahnya.
Ada beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh pihak Kemenag di antaranya mengenai adanya tahlilan kemudian masih ada anggapan masyarakat mengenai masjid LDII yang di pel setelah dipakai sholat selain warga LDII.
Atus menjelaskan bahwa selama ini belum pernah mendengar secara langsung mengenai masjid yang di pel tersebut, “Dari zaman saya muda, saya belum pernah mendengar secara langsung ketika selesai sholat masjidnya dipel, nah maka dari itu kami dari LDII kalau ada laporan seperti itu tolong disampaikan saja warga kami yang melakukannya agar kami juga bisa membina dan menasehati,” tuturnya.
Atus juga menyampaikan bahwa LDII membina warga dari berbagai macam latar belakang.”Kami mempunyai warga pengajian mulai dari yang rutin menghadiri pengajian sampai yang 1 atau 2 tahun sekali ngajinya, semua kami bina,” lanjutnya.
Hj. Any Nurul Aini menjelaskan tentang salah satu tujuan dari audiensi ini adalah untuk meminta sejumlah data.” Kami dari Kemenag diminta untuk silaturrahim ke ormas–ormas untuk meminta sejumlah data yang kemudian diserahkan ke Kemenag Pusat di Jakarta,” ucapnya.
Any juga menambahkan bahwa terkait kontribusi LDII di Wilayah DIY ini sudah baik, di masyarakat bisa membaur, contohnya adalah berkontribusi dalam kegiatan di masyarakat seperti kerja bakti. Di akhir sesi wawancara yang dilakukan oleh LINES Any berharap agar kerjasama seperti pengumpulan data ini akan terjalin terus di tahun–tahun berikutnya.