Sleman (1/9) – Mengurangi volume sampah yang dikeluarkan dari masjid-masjid dan rumah jamaah sebanyak mungkin merupakan strategi pengelolaan sampah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) DIY saat ini. Empat amal salehpun telah diluncurkan seperti: Dari Sampah Jadi Jariah (2022), Dai Program Kampung Iklim (ProKlim), Kyai Peduli Sampah, dan Jugangan Ing Omah (Jugangin Om).
Sampah organik berupa sampah dapur dan dedaunan dimasukkan ke dalam jugangan di rumah masing-masing jamaah (Jugangin Om). Adapun sampah anorganik dipilah pilih berdasarkan beberapa kategori.
“September ini LDII DIY akan mengadakan Sedekah Sampah Akbar di beberapa lokasi se-DIY,” ungkap Ketua DPW LDII DIY, Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU. saat menerima silaturahmi Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) AR Fakhruddin Kota Yogyakarta, Hafizh Renaldi yang didampingi Saeful.
Keduanya dari Prodi Komunikasi Penyiaran Islam dan Prodi Ekonomi Syariah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. IMM AR Fakhruddin beranggotakan mahasiswa dari UMY dan UNISA Yogyakarta. Dalam empat bulan terakhir IMM ini telah meneliti berbagai kebijakan pengelolaan sampah, termasuk Kyai Peduli Sampah LDII DIY.
“Saat searching kami menemukan informasi Kyai Peduli Sampah yang diinisiasi oleh LDII. Ini menarik. Makanya saya mengontak Pak Atus,” jelas Hafizh sembari menikmati kopi di kantin Fakultas Kehutanan UGM, Kamis (31/8/2023). Menurut ketua IMM asal Kalsel ini mahasiswa Muhammadiyah sedang menyiapkan strategi pengelolaan sampah di Yogyakarta.
Sejalan dengan hal tersebut, Atus pun mengajak para pengurus IMM UMY-UNISA untuk bergabung dalam Sedekah Sampah Akbar yang akan dihelat Pemuda LDII DIY dalam bulan September ini. Hal ini juga dalam rangka menyukseskan Rakernas LDII 2023 yang akan diselenggarakan pada Bulan November 2023 di Jakarta. Sedekah Sampah Akbar ini akan menjadi kolaborasi bersama antara Muhammadiyah dan LDII di Yogyakarta, khususnya mahasiswa dan generasi muda. Dengan demikian, Yogyakarta semakin bersih, sehat, hijau dan Lestari.