Sleman (24/11) – Dalam hadist Bukhori dijelaskan dari Az-Zubair Ibn ‘Adi, dia berkata, “Kami mendatangi Anas bin Mālik -raḍiyallāhu ‘anhu- dan mengadu kepadanya apa yang kami dapati dari prilaku Hajjāj.”
Anas berkata, “Bersabarlah! Sesungguhnya tidak datang zaman melainkan yang setelahnya lebih buruk dari sebelumnya hingga kalian berjumpa Tuhan kalian.” Aku mendengarnya dari Nabi kalian -salallahu ‘alaihi wasallam-.
Dalam menyikapi hadits ini, dimana secara fakta dan riil, generasi Indonesia mengalami dekadensi moral dan cenderung amoral dalam bersikap, baik kepada orangtuanya, saudaranya, ataupun dalam bermasyarakat.
Maka DPP LDII mengambil sikap secara konsisten dan konsekuen membina dan meningkatkan kualitas warga LDII menjadi insan yang profesional-religius melalui wadah pembinaan di setiap pengajiannya, baik pengajian usia dini (caberawit), remaja, dewasa, dan lansia dengan menerapkan dan menerampilkan 29 karakter luhur. Karakter tersebut merupakan simplifikasi dari suri tauladan baginda besar Nabi Muhammad SAW yang termaktub dalam Alquran dan Alhadits dan merupakan ejawantah dari kekonsistenan dan kekonsekuanan LDII dalam membina umatnya.
Selain itu, yang mendorong LDII secara konsisten dan konsekuen dalam membina warganya ialah wujud support dan ikut andil kepada pemerintah dan bangsa Indonesia dalam meraih masa keemasan Indonesia nantinya di tahun 2045.
Maka dalam hal ini, menjelang Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW LDII D.I. Yogyakarta, LDII menarasikan untuk ikut andil secara progresif dalam membina warganya di lingkup wilayah Yogyakarta untuk menjadi insan profesional religius sesuai arahan dari DPP LDII.
Andil tersebut juga diwujudkan dalam tema Rakerwil LDII DIY “Mewujudkan SDM Profesional Religius untuk Mendukung Keistimewaan Yogyakarta dalam Bingkai NKRI Menyongsong Indonesia Emas 2045”.
Dalam hal ini pula, DPW mengarahkan kepada seluruh jajaran pengurus DPD, PC, dan PAC dan para mubaligh-mubalighot untuk memberikan pemahaman dan memberikan contoh (sebagai role model) dalam implementasi dari 29 karakter luhur ini kepada seluruh warga LDII dan masyarakat.
Dalam implementasinya, DPW LDII DIY mengamanahkan kepada pengurus PPG (Penggerak Pembina Generus) sebagai pemangku kurikulum TPA di LDII untuk membina dan menerampilkan, serta mengaktualisasikan 29 karakter luhur ini kepada para generasi muda LDII dari mulai dari jenjang PAUD di setiap pengajiannya.
Tujuannya agar saat dewasa nanti bisa menjadi generasi penerus yang tidak hanya profesional saja, akan tetapi juga religius yang memiliki karakter-karakter luhur dalam hidupnya.
Implementasi ini secara massif dan progresif dapat membantu pemerintah dalam menyiapkan generasi penerus yang akan membantu mewujudkan dan merealisasikan cita-cita besar Indonesia untuk meraih masa emas di tahun 2045 nantinya.