Yogyakarta (17/03) – Day to stick (hari untuk melekatkan) merupakan tema keakraban dan refresing mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Maret 2015. Acara yang bertempat di Ngeban Resto, Pringwulung Sleman Yogyakarta ini diselenggarakan sebagai ajang perkenalan antara mahasiswa UGM generus LDII dari semua angkatan, sehingga dapat menjalin silaturahim dan memupuk keakraban. Day to stick juga bermaksud memfasilitasi mahasiswa LDII yang ingin melanjutkan studinya di UGM, menjadi wadah saling berbagi masalah perkuliahan dan menemukan solusi yang tidak bertentangan dengan Agama Islam.
Game “Coba tebak siapa aku?” mengawali pembukaan acara yang berlangsung di halaman Ngeban Resto. Para peserta tampak akrab satu sama lain dan menikmati acara tersebut. Berlanjut saat sesi berbagi tentang kewirausahaan bersama kakak angkatan, Mas Rehan. Pengalaman berwirausahanya berasa pahit dan manis. Kenyataan ini membuat para peserta semakin antusias bertanya dan bersemangat berwirausaha.
Tak kalah dengan pembicarah pertama, pada sesi II bertema kemandirian, Mas Fraga menceritakan berbagai pengalamannya. Awalnya dari IPK yang selalu tinggi, semangat ke luar negeri sampai perjalanannya melanjutkan kuliah pascasarjana di Universitas Gadjah Mada. Peserta terlihat terkesan mendengarkan ceritanya. Pertanyaan banyak diajukan hingga tidak semuanya dapat terjawab karena keterbatasan waktu.
Setelah acara istirahat dan sholat selesai, dilanjutkan dengan Bapak Atus Syahbudin, Ph.D. yang memberikan wejangan berharga seputar masalah perkuliahan mahasiswa.
“Untuk urusan sabilillah harus dinomorsatukan,” pesan Pak Atus.
Kemudian dilanjutkan dengan permainan outdoor dan berakhir dalam sesi foto bersama untuk mengabadikan momen indah acara keakraban dan refresing generus LDII mahasiswa UGM.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 100 mahasiswa ini dirasakan cukup menyenangkan dan bermanfaat. Banyak peserta berharap agar acara seperti ini diadakan lagi sehingga generasi penerus LDII klaster UGM semakin akrab, kompak, dan saling membantu satu dengan yang lain. Melalui teman belajar yang sholeh tentunya terbentuk kesamaan tujuan, yakni sukses dunia dan akhirat. (red: Dimax)