(19/3) Remaja adalah salah satu objek yang paling rentan terhadap pengaruh era masa kini. Mulai dari tawuran, nogkrong yang tak jelas, geng gengan yang meresahkan masyarakat , sampai pergaulan bebas yang sedang marak sekarang, yaitu pacaran.
Acara ini merupakan proses taaruf antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga. Namun pada kenyataannya, sering kali taaruf sendiri malah melenceng dari tujuan utama, maka dari itu dalam acara ini, dikenalkanlah proses taaruf yang sesuai syariat agama islam.
Nah dengan banyaknya remaja dizaman sekarang yang rentan terhadap pengaruh buruk masa kini, hal ini menjadi alasan utama pemuda pemudi LDII Yogyakarta untuk mengadakan pengajian remaja yang bertemakan “Get Married”, acara ini dilaksanakan pada hari minggu malam.
Acara pengajian diawali dengan shalat isya berjamaah, selanjutnya mendengarkan pengarahan dari panitia. Pengajian yang dilaksanakan di masjid Ar-royan kelurahan Gondokusuman tersebut kemudian dilanjutkan dengan pengajian tafsir Al-qur’an dan Hadist yang disampaikan oleh ustadz Budi Santoso. Ustadz Budi yang berdomisili didaerah ngemplak Yogyakarta yang sudah menikah itu menyampaikan surat Al- baqoroh dan hadist-hadist shohih muslim,bukhori tentang percintaan perjodohan yang benar didalam islam.
Ustadz budi menyampaikan pesan kepada para peserta pengajian jangan mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif yang marak dilakukan oleh remaja-remaja sekarang seperti pacaran, bahkan sampai berzina, ustadz budi juga menyampaikan bagaimana meningkatkan kualitas diri untuk mempersiapkan masa depan dikemudian hari saat tiba waktunya remaja-remaja sudah dewasa dan siap untuk berkeluarga.
Pengajian yang diikuti oleh ratusan peserta tersebut kemudian dilanjutkan dengan tausiah dari ustadz faqih arif. Ustadz muda LDII yang saat ini juga masih kuliah di Universitas Gadjah Mada jurusan S1 manajemen itu memberikan tausiah yang berisi tentang kerusakan dan keroposnya keimanan diakhir zaman.
. Kegiatan yang diadakan sekitar pukul 20.00-22.00 mendapat respon dan antusias baik dari salah satu peserta yaitu Nadia Fauzia. “Acaranya sangat bermanfaat, salah satu ilmu yang saya dapatkan bahwa menikah yang baik itu harus dengan sesama orang yang seiman, kemudian carilah orang yang baik agamanya, budi pekertinya, serta orang yang tekun dan pantang menyerah,” kata mahasiswi jurusan Kedokteran Gigi ini. Dia juga menambahkan bahwa untuk dirinya sendiri sebenarnya tidak terlalu dikejar dalam urusan menikah, dikarenakan dia yang saat ini juga sedang menjalani studi di Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) mengingat banyak target yang harus dicapai sebelum menikah, tetapi ilmu ini dapat menjadi bekal untuknya jika kelak sudah siap untuk menikah.
Yusro Jamil selaku ketua pemuda pemudi sekaligus ketua panitia acara tersebut menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah agar remaja-remaja bisa saling mengenal, mempunyai kefahaman agama dan aklakul karimah serta terhindar dari pelanggaran-pelanggaran antara yang bukan mahromnya yang dikhawatirkan akan menjerumus kearah zina. Dan untuk acara “get married” selanjutnya akan ada acara berkelanjutan untuk kedepannya .(Lines)
Akan lebih baik lagi jika kata atau ejaan diperhatikan lagi, misal kata yang menunjukkan nama seseorang atau tempat diawali dengan huruf kapital. Tetapi menurut saya artikel ini sudah bagus dan bisa dikembangkan lagi ?.
Semoga acara tersebut bisa memberikab manfaat dan kebarokahan.
Good, semoga muda mudi ldii bisa selamat dari pelanggaran zina, dan bisa masuk syurga selamat dari neraka amin