YOGYA (KR)- Penggunaan gadget tanpa adanya kontrol dari orangtua akan membawa dampak negatif bagi anak usia remaja. Untuk mendampingi anak usia remaja menggunakan gadget seorang ibu harus cerdik dan terus belajar. GKR Bendara sebagai keynote speaker dalam seminar perempuan bertema ‘Cerdas Mendidik Remaja di Era Digital’menyampaikan, adanya internet dan media sosial tidak selamanya berdampak negatif. Pasalnya, melalui media sosial, ibu juga bisa mendapat informasi yang bermanfaat serta bisa bertukar pikiran. Selain itu adanya gadget juga bisa dimanfaatkan untuk mendiskusikan Pekerjaan Rumah (PR) dengan guru mereka. “Seorang ibu harus bisa terjun ke media sosial. Mereka sebisa mungkin mengenali teman anak mereka baik di dunia nyata maupun di media sosial. Beberapa kejadian seperti penculikan dan tindak asusila berawal dari pertemanan di media sosial Facebook,” terang GKR Bendara dalam seminar perempuan di Balai Kunti Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Minggu (7/5). Dalam kesempatan tersebut, GKR Bendara juga menyampaikan jika anak remaja yang sudah memiliki gadget sendiri sebaiknya jangan menggunakan password. Kalaupun diberi password, orangtua harus mengetahuinya. “Anak jangan disidak seperti KPK menangkap koruptor. Tapi didekati dengan pendekatan layaknya seorang teman. Seorang ibu harus cerdik dan banyak akal,” ungkapnya. Ia menambahkan agar anak remaja tidak ketergantungan dengan gadget, orangtua bisa mengajak anak melakukan kegiatan di luar. Seperti mengenali kebudayaan atau berolahraga. Kecintaan terhadap olahraga selain mengajarkan hidup sehat juga bisa menjauhkan anak dari medsos. “Seorang perempuan harus terus menggali ilmu karena semakin dewasa anak kita tantangan yang dihadapi makin berubah,” pungkasnya. Seminar perempuan yang diadakan DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) DIY menghadirkan dua pembicara. Yakni seorang psikolog Sylvi Dewajani serta Dra Hj Nana Maznah Prasetyo MSi selaku consulting – Lembaga Psikologi dan Pengembangan Diri. Sylvi Dewajani memberikan beberapa tips bagi para orangtua untuk menghadapi anaknya yang menginjak remaja. Antara lain orangtua sebisa mungkin jangan membandingkan keadaan fisik sebagai orangtua di masa remaja dahulu dengan penampilan remaja saat ini. “Orangtua jangan menuntut anak remaja untuk dapat memiliki kepribadian seperti kita. Selain itu orangtua bisa menjadi sahabat tempat curhat bagi anak remaja kita,” bebernya.
Sumber: Koran KR, Senin/8 Mei 2017 halaman 9