Sleman (18/2) – Pemuda LDII Sleman menggelar acara Gapura Kampus 2025 di Masjid Al-Manshyurin, Dusun Nglempong Lor, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Minggu (16/2/25). Acara ini merupakan bagian dari pembinaan generasi penerus yang ditujukan bagi siswa kelas 12 sederajat.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Kelompok Kerja DPD LDII Sleman di wilayah barat sebagai wadah bagi para siswa untuk mendapatkan wawasan dan motivasi terkait dunia perkuliahan. Gapura Kampus hadir untuk menjembatani mereka dengan pemateri yang berpengalaman, sehingga proses melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi terasa lebih mudah dan terarah. Sebab dengan berkuliah, para generus dapat memperbaiki kualitas diri dan dapat hidup layak.
“Tahun ini, kami menyiapkan materi unik dan update seperti kemudahan mencari beasiswa di tengah kabar efisiensi dana yang sedang terjadi. Kami juga mengundang alumni FEB UGM yang telah menjadi dosen di UIN Raden Intan Lampung yang berpengalaman dalam mencari beasiswa,” papar Afif Akbar selaku ketua pelaksana Gapura Kampus.

Alumni FEB UGM tersebut adalah Dicky Firmansyah, S.E., M.Si. yang menjelaskan pentingnya kuliah sebagai salah satu faktor penunjang tiga target keberhasilan generus (3 Sukses). Alumni beasiswa LPDP ini juga membagikan tips dan trik saat dahulu ia kuliah hingga teknik mengelola waktu selama berkuliah.
“Kuliah itu investasi. Jadi, 4-5 tahun yang kita gunakan semasa kuliah itu ternyata berefek panjang ke karakter kita. Nah, di sini masa SMA adalah masa yang paling krusial menurut saya. Ibarat metamorfosis, Anda sekarang ini adalah kepompong. Kalau sekarang Anda salah langkah, nanti Anda tidak bisa jadi kupu-kupu yang indah.” jelas Dicky.
PPM, Wadah Positif untuk Kuliah sambil Nyantri
Selain Dicky, Gapura Kampus juga mengundang mahasiswa yang menjadi santri PPM (Pondok Pesantren Mahasiswa) Ar-Royyaan Baitul Hamdi Yogyakarta untuk sharing mengenai dunia pendidikan tinggi. Fauzan Adnan, salah satu mahasiswa dan santri PPM mengaku senang dapat memfasilitasi adik-adik generus untuk bisa kuliah sambil PPM.
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta ini menyebut PPM adalah pilihan terbaik dalam menghabiskan waktu kuliah. Di PPM, Fauzan tidak hanya mempelajari ilmu agama, akan tetapi juga kegiatan kemahasiswaan yang lain seperti kemandirian memasak hingga pekan olahraga.
Sebagai wadah komunitas mahasiswa, PPM juga menyediakan lingkungan dan relasi dengan kakak tingkat dan ikatan alumninya. Fauzan mengaku akrab dengan Toyib Huda, narasumber Mahasiswa PPM yang sudah meraih gelar sarjananya di UGM dan saat ini tinggal menunggu kelulusan PPM.
“Selama kuliah kita bisa memaksimalkan waktu kita sambil mendalami ilmu agama. Seperti pepatah sekali mendayung dua puluh tiga pulau terlampaui, kita bisa mendapatkannya di PPM.” ucap Toyib Huda Yuniawan, S.T.