Sleman (5/12) – DPD LDII Sleman mengadakan acara Keakraban Usia Siap Nikah bagi pemuda dan pemudi LDII yang sudah masuk usia menikah. Tema dari acara tersebut “Dengan Keakraban Terjalin Komunikasi Yang Baik Menuju Jenjang Pernikahan”. Acara ini diikuti oleh 16 pemuda dan pemudi LDII berusia siap menikah yang diselenggarakan di Rumah Makan Sobokebon, Ngaglik, Sleman pada Minggu (27/11/2022).
Keakraban dilaksanakan dengan tujuan untuk mengakrabkan antar peserta sehingga diharapkan dapat lebih mudah dan lancar menuju jenjang pernikahan. H. Syakbani salah satu panitia penyelenggara menegaskan pemuda siap menikah harus bisa menikah secara terarah, tetap sesuai dengan kaidah agama tanpa terpengaruh oleh pergaulan bebas zaman sekarang.
“LDII melalui majelis taklim sedari kecil hingga dewasa sudah dibina supaya endingnya menikah dengan orang yang mengerti ilmu agama karena kehidupan setelah menikah prakteknya perlu agama yang kuat supaya terhindar dari masalah-masalah yang terjadi saat ini seperti perceraian, perselingkuhan karena adanya pihak ketiga seperti gadget dan media sosial,” ungkapnya.
Keakraban ini dibuka oleh Dewan Penasehat DPD LDII Sleman, H. Sugiyarta, S.H., M.M. Ia berpesan kepada para peserta supaya pemuda yang sudah siap menikah secara lahir dan batin menyegerakan menikah. “Pemuda yang siap menikah harus memiliki ilmu yang sesuai. Karena secara berkelanjutan sudah dikaji bahwa menikah butuh ilmu, pernikahan berbicara before dan after marriage,” katanya.
Kegiatan dilanjutkan dengan acara lotisan yang dipandu oleh Agus Sugita, S.Pd. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok yang didalamnya berisikan 4 peserta putra dan putri. Tujuannya supaya peserta bisa lebih santai dalam berkomunikasi dan bisa mengenal lebih dalam dengan kelompoknya.
Untuk lebih memeriahkan, terdapat hadiah untuk pemenang lotisan terenak dan juga doorprize bagi kelompok yang beruntung. Selain lebih santai, acara yang dikemas dengan lotisan ini supaya bisa memotivasi peserta bahwa walaupun dalam syariat Islam terdapat batasan dalam bergaul tetapi ada pula jalan yang menyenangkan sesuai kaidah.
“Pesan untuk peserta ya menikah itu bagian dari sunnah, jadi harus kita kuatkan dan diharapkan peserta betul-betul memahami bahwa untuk ke jenjang pernikahan harus menggunakan jalur-jalur yang syar’i. Yang kedua, supaya bisa menikah sesuai syariat. Jodoh yang dicari utamanya adalah agamanya, supaya after marriage-nya barokah,” pungkas H. Sugiyarta.
semoga segera menikah dan menjadi keluarga samawa