Bantul (28/6) – Ketua DPW LDII DIY Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. mengukuhkan pengurus DPD LDII Kabupaten Bantul masa bakti 2022-2027 di Aula Masjid Nur Aisyah, Pulokadang, Jetis, Bantul, Minggu (19/6/2022).
Usai mengukuhkan, Atus berpesan kepada para pengurus organisasi untuk fokus pada pangan dan lingkungan hidup, utamanya masalah sampah. “Program Bupati Bantul ingin bebas sampah tahun 2024, untuk itu pengurus yang dilantik ini segera berlari kencang menyusun program penanganan sampah,” pintanya.
Kabupaten Bantul saat ini menjadi wajah DIY, pasalnya terdapat Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang mana orang akan lebih banyak lewat jalur tersebut. “Pengendara akan disuguhkan pemandangan alam yang indah, makanya wajahnya juga harus bagus, cantik, salah satunya dari pengelolaan sampah,” ujar Atus.
Dosen UGM ini juga mengajak pengurus organisasi untuk menerapkan 3R yaitu reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi), dan recycle (mengolah kembali). Atus pun menceritakan penerapan 3R ketika ia menempuh pendidikan S2 dan S3 di Ehime University, Jepang.
“Salah satu praktek reuse di jepang, supermarket di sana menyediakan kotak sesuai dengan jenisnya, misalnya ada yang punya pakaian tidak pantas dimasukkan ke dalam kotak itu. Adapun praktek reduce seperti saat belanja membawa kantong belanja sendiri sehingga mengurangi sampah plastik, dan recycle dengan mengumpulkan kertas, plastik untuk didaur ulang, bahkan di jepang, keranjang sampah terdapat 10 macam untuk menyediakan berbagai macam jenis sampah,” urainya.
Penanganan sampah ini, menurutnya menjadi momentum yang baik di tengah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan ditutup dan sedang diperbaiki, “Hal ini juga merupakan bagian dakwah tetapi melalui kebersihan,” ungkapnya.
Selain itu, Atus berharap pondok pesantren di bawah naungan DPD LDII Kabpaten Bantul dapat menjadi contoh atau pilot project dalam pengelolaan sampah, “Sehingga bisa dicontoh oleh para santri maupun warga LDII di masing-masing keluarga,” harapnya.