Wonosari- Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan dialog ulama’ dan umaro se-Kabupaten Gunungkidul di Komplek Masjid Al Husna, Piyaman, Wonosari, 27 April 2017. Pada kesempatan tersebut hadir Wakil Bupati Gunungkidul Dr. H. Imawan Wahyudi, Sekda Ir. Drajad Ruswandono, MT, Kapolres AKBP Muhammad Arif Sugiarto, MPP., Kodim 0730 Gunungkidul Kapten Agus Suryanto, serta ulama dan umaro dari LDII, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), MTA, dll.
Dalam arahannya Wakil Bupati Gunungkidul menegaskan kembali beberapa problematika yang dihadapi masyarakat, seperti: bunuh diri, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan pernikahan dini, yang perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam melaksanakan aktifitas di lingkungannya dari berbagai gejolak/isu tersebut supaya dapat diwujudkan.
Wakil Bupati juga mengajak para ulama agar bersatu memberikan pemahaman dan menyadarkan masyarakat terkait upaya pencegahan bunuh diri. Saat ini Pemerintah Daerah yang dibantu oleh TNI dan POLRI telah sepakat mendorong para ulama untuk ikut membantu dan mendukung dalam pencegahan bunuh diri melalui penanaman dan pemahaman ajaran agama Islam oleh ulama kepada masyarakat. “Perbuatan bunuh diri merupakan perbuatan yang tidak mendapatkan ridho dari Allah SWT,” tegas Imawan.
Dialog yang digagas oleh Wakil Bupati Gunungkidul ini sudah berlangsung 3x putaran. Pada putaran ketiga, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menjadi tuan rumah. Momentum ini membuktikan bahwa lembaga dan masjid yang dibina oleh LDII bersifat terbuka bagi siapa saja. “Kami ini terbuka lebar bagi siapapun,” jelas H. Fajar Sidig, S.Pd., salah satu ulama LDII Kab. Gunungkidul (LINES Gunungkidul).